Jumat(25/6), Urbanisasi membawa dampak negatif yang bisa menimbulkan masalah perkumuhan perkotaan, kepadatan penduduk, menurunnya kesehatan, kehidupan yang kurang baik dan lain-lain. Banyaknya urbanisasi ini juga akan memberikan kesenjangan hidup, dan ini perlu penanganan tersendiri. Untuk perkotaan di Pulau Jawa pada umumnya sudah padat penduduknya.
Maka Solo melaksanakan pembangunan kota hijau untuk mengatasi masalah urbanisasi ini. Solo bergabung dengan 100 kota di Asia Pasifik untuk ikut kampenye masalah pembangunan ini. Indonesia juga mendapat penghargaan untuk pusat penelitian dalam masalah tersebut.
Dalam acara APMCHUD yang di selenggarakan 22-24 juni 2010 Indonesia berbagi pengalaman kepada anggota lainnya dalam penangananan masalah urbanisasi misalnya ditampilkan proyek Pucang Sawit yaitu pemindahan pemukiman kumuh di tepi Sungai Bengawan Solo, yang dipindahkan ke lokasi Elok dan Pipitan di Solo.
Selain itu ada proyek penanganan serupa di kawasan Keratonan untuk bidang sanitasi, kawasan Notodipuro yaitu penanggulangan lokasi pasar pedagang kaki lima dan kawasan Nusuan di tepi Kali Anyar yaitu kawasan kumuh yang akan ditata dalam pola bedah kampung, semuanya berlokasi di Solo.
http://www.surakarta.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar